JELAJAH DESA MENEBAR ASA. Episode “AIR TERJUN TEBA TEWA PERNIK CANTIK DESA PERNEK SUMBAWA”.
Menguak potensi 995 desa di NTB tak kan pernah habis-habisnya, kali ini tim jelajah desa DPMPD DUKCAPIL NTB menyambangi Air Terjun Teba Tewa di Desa Pernek Kecamatan Moyohulu Kabupaten Sumbawa. Berangkat dari kantor desa menuju air terjun tidaklah terlalu jauh meski jalan belumlah mulus. Didampingi kepala desa, direktur bumdes, teman-teman Tenaga Ahli Pendamping Profesional, Fasilitator PSD GSC bergerak menuju sasaran.
Sebelum sampai di lokasi air terjun, kita menemukan Embung Pernek yang cukup luas, “minggu yang lalu di embung ini Pak Kadis, kita adakan lomba mancing”, demikian pak kades membuka diskusi. Entah pak kades punya informasi atau tidak akan hobi kadis yang suka mancing sehingga kalimat pembukanya memantik sensitivitas imajinasiku, serasa saya pun berada di lomba itu. Terlebih dipinggir embung masih terlihat bangku bambu tempat duduk pemancing seperti bentuk bangku yang sering saya duduki dibeberapa embung di Lombok.

Kadis DPMPD-DUKCAPIL NTB
Mulailah saya menatap semua sisi embung sambil kamera dari berbagai sudut membidik posisiku, “pak kades, seandainya sepanjang lingkaran pinggir embung ini ditata dan membuat rute untuk tracking sepeda lalu dibuatkan beberapa spot, rasanya menarik”. Demikian sahutku kepada pak kades, “apalagi kalau dibeberapa pojokannya dibuat lapak kuliner, tapi itu kalau pengunjungnya nanti sudah agak ramai”, demikian saya melanjutkan. Embung ini memang agak jauh dari pemukiman sehingga jika obyek ini belum cukup ramai maka beresiko untuk ada lapak. Diskusi pun berlanjut dan semua anggota tim berkontribusi usul saran termasuk ide menyediakan bebek-bebekan di tengah embung sebagai sarana berlayar.

Luasnya hamparan air Embung Desa Pernek


Pak Kadis melepas bibit ikan

Pak Kadis melepas bibit ikan
“Pak kadis, ayo kita lepas dulu bibit ikannya”, demikian salah seorang anggota tim menyela diskusi, benar pula hampir terlupakan bahwa bibit ikan yang dibawa lama tersandera dalam kantong plastik beroksigen. Akhirnya bibit ikan kita lepas dan tebar bersama sama. Bibit ikan berenang kegirangan karena bebas dari penyanderaan seperti kegirangan anggota tim karena kebersamaan dan canda riang. “Kita lihat air terjunnya pak kadis”, ajakan datang dari salah satu TA P3MD, “ayo”, sambutku. Tidak terlalu jauh dari embung, berjalan menyusuri pinggir saluran, akhirnya sampai juga di Air Terjun TEBA TEWA dan kesan pandangan pertama begitu menggoda, indah, melambai lembut air yang terjun dari ketinggian yang lumayan. Karena airnya tidak terlalu besar debitnya sehingga terjunnya juga tidak terlalu deras tetapi itulah yang membuatnya terkesan lembut melambai bahkan juga bisa lembut membelai ketika kita menadah airnya dengan tangan. Belum lagi keunikan pernik Air Terjun Teba Tewa Desa Pernek ini adalah batu yang berada di bawah air tidak licin sehingga dengan mudah kita menjangkau lokasi tepat di bawah pancuran air. Ditambah dengan pepohonan rimbun hutan lindung yang anggun bersenandung tertiup angin gunung.

Air Terjun Teba Tewa

Indahnya pesona Air Terjun Teba Tewa

Photo berbagai gaya dan pose anggota tim bak trendy masa kini selfi di setiap sisi termasuk kadis. Hehehe. Ide-ide pun bermunculan, mulai dari penataan, pembuatan berugak tempat istirahat, ayunan disela hutan sampai ide buat kolam tempat berenang di sekitarnya memperkaya pilihan prioritas untuk dikerjakan.
Akhirnya tim beranjak pula meninggalkan air terjun dan dalam perjalanan kembali kami usulkan Juga agar jalur ke lokasi air terjun dapat disatukan menjadi jalur tracking terusan dari lingkaran pinggir embung. Diskusi sepanjang kebersamaan dengan pak kades sedikit berbanding terbalik karena semangat saya yang full sinyal/amper sementara kades datar dan tidak terlalu ekspresif. Mudah-mudahan itu gambaran dari kepribadian ketenangan jiwa pak kades dan bukan karena ketidakbersemangatnya untuk mengelola potensi yang hebat itu. Maju terus pak kades, bangun terus desanya untuk kesejahteraan masyarakat.
Komentar
Posting Komentar